Dengan gugup kita ambil neraca buat menimbang, gugup karena kita takut undangnya jago tua kita akan gagal. Dan kita senang dan bangga karena jago tua mendapat kehormatan baru. Kalau bukti yang baru dikenal ini membenarkan undang jago tua dari Yunani itu, maka undang itu akan dapat verification, ialah pemastian baru. Si-inventer, si pendapat-baru, seperti Edison atau ahli teori baru, seperti Eninstein, mendapatkan yang baru itu, tentulah tiada semata-mata sebagai hasil otaknya semata-mata, melainkan sebagai hasil dari penglaksanaan (deduction) dan pemastian (verification) dari undang atau teori yang lama, gurunya atau teman sejawatnya. Dengan memakai undang ini, maka si penghitung satu lingkaran jalan (baan) yang dijalani oleh satu planet (bumi), mendapatkan hasil yang mungkin dari mestinya. 41 tadi. Tetapi undang yang betul berdasarkan bukti yang diperoleh dengan experiment, yang sesuai dengan caranya science, bisa mendapatkan perluasan daerah atau bukti baru karena verification tadi. Ini bukti ada baru, seperti di luar daerah bukti yang sudah dikenal di luar penglaksanaan kita yang sudah-sudah. Kalau kita meninjau ke daerah bagian science yang sudah kita uraikan ini, maka nyata kita lihat dua macam cara, methode yang sudah kita uraikan dnegan panjang lebar.Tetapi kita disini tiada berkenaan dengan akibat ini. Selama Matematika masih melayani titik, garis dan sudut atau badan seperti KUBUS, CYLINDER dsb., yang semua masih bisa digambarkan di kertas, selama itu cara berpikir yang dipakai oleh Matematika, cara yang tepat berkenaan dengan Logika! Cara Analytic dalam Geometry pun ada berkenaan dengan cara Deduction dalam Ilmu alam & Co. Akhirnya cara ketiga, cara Absurdum dalam Geometry & Co. Syahdan kalau kita bandingkan cara yang dipakai dalam Geometri & Co. Semua kata tadi yang berasal dari kata Yunani dan Latin, yang umum dipakai di dunia sekarang, mengandung arti, ilmu, maka sementara kata-kata itu kita pakai, buat terjemahan sementara kita pakai perkataan Indonesia pertama, memasang, kedua mengungkai, ketiga menyesatkan buat synthetic, analytic dan ad absurdum. Persilangan garis buat intersection dari logics buat 1 induction, 2 deduction dan 3 verification, sementara belum dapat yang lebih jitu kita pakai untuk 1 menyusun, 2 melaksanakan, 3 memastikan. Sekarang kita laksanakan undang Archimedes pada udara. Menurut undang Archimedes timah tadi mesti kehilangan berat b gram. Kita betul dapati (T-t) gram. Sesudah disangka sesat seperti pada perhitungan yang berdasarkan undang Newton, kita bertemu dengan verification, kepastian undang Newton tadi.Bukannya terganggu karena salahnya undang Newton, melainkan karena benarnya undang Newton. Kalau begitu, menurut undang Archimedes, benda di udara itu juga mesti kehilangan berat sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda tadi. Jadi menurut bacaan lain pada undang Archimedes, benda tadi ditolak ke atas oleh kodrat yang sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda tadi. Demikianlah banyak kali undang Archimedes mendapat verification, pemastian baru, sesudah undang tadi dilahirkan di Yunani. Pemastian baru boleh jadi mengubah formulenya, kalimatnya undang itu, tetapi tiada mengubah semangatnya. Jadi betul cocok dengan undang Archimedes. Menurut undang Newton, maka satu bIitang menari bitang lai dengan kodrat yang berbandig nai (right proportional) dengan masa (jumlah zat) dan berbanding turun (inverse ratio) dengan pangkat dua (kwadrat) antara. Mungkin itu sebabnya, di satu sisi kita takut melihat menyempitnya pandangan agama-agama, di lain sisi kita hidup di masa ketika Tuhan, sumber pembenaran yang universal, dirindukan kembali, sebuah masa “pasca-sekulerâ€. Kekurangan diluar dirinya sendiri, terdapat pada aturan masyarakat kita sekarang pada politik, ekonomi dan sosial. Kekurangan pertama berseluk beluknya dan tergantung pada kekurangan pada batas yang diadakan oleh yang kedua. Tetapi dengan pendek bisa dan mesti diterangkan batas yang diadakan oleh masyarakat itu. Bagaimana kalau zat cair itu bukan air, tetapi udara.Berulang-ulang kita lakukan pemeriksaan kita dengan benda dan zat cair berlainan dan berulang-ulang kita saksikan kebenaran undangnya Archimedes, pemikir Yunani itu. Betul kita dapat (B-b) gr. Tetapi sebelum artinya yang betul belum jadi umum dan sebelumnya pikiran-pikiran umum belum bisa memeriksa benar salahnya maka besar sekali bahayanya memakai salinan kata-kata yang mangandung pengertian yang berilmu itu (scientific). Pengoreksian pengertian itu selalu ada, dan musti selalu ada. Makin dekat tiap-tiap golongan itu kepada tujuan perjuangannya, makin susut kegiatannya bertarung. Persatuan Perjuangan yang didirikan pada tanggal 5 Januari 1946 tahun ini, cukup memperhatikan kekuatan kawan dan lawan, cukup memperhatikan sifat dan susunannya semua golongan yang ada dalam Indonesia (social-structure), sifat dan tingkatnya revolusi Indonesia, kepentingan dan pertentangan dalam kapitalisme dan imperialisme Asing. Co. keduanya mau menyusun, memasang, segala atau sebagian bukti yang diketahui sampai ke undang, walaupun dalam Geometry & Co. Karena itu, konklusi saya yang terpenting daripada periinjauan keluar negeri itu ialah: marilah kita, kalau kita tidak mau mendurhakai Zaman, marilah kita mengangkat Rasionalisme itu menjadi kita punya bintang petunjuk di dalam mengartikan Islam. Yang menarik planet yang mau dihitung baannya tadi, sebab itu baannya terganggu. Taqlid adalah salah satu sebab yang terbesar dari kemunduran Islam sekarang ini.